Fenomena Kawin Kontrak Turis Timur Tengah di Puncak

Kawin kontrak?.Istilah ini memang sudah tak asing lagi ditelinga kita. Bahkan karena ngetopnya istilah ini, sampai-sampai di Filmkan di Layar Lebar. Fenomena kawin kontrak di Puncak memang mengundang rasa penasaran di masyarakat luas. Seperti apa sih sebetulnya kawin kontrak tersebut dilaksanakan ?. 

Di kawasan puncak, tepatnya di desa tugu utara dan tugu selatan, sebagian besar Villa di daerah tersebut dipenuhi oleh turis yang berasal dari negara-negara di semenanjung arab. Sebagian besar desa yang ada dalam wilayah Cisarua pun mendapatkan berkah ini. Biasanya hal ini terjadi dibulan mei sampai agustus.

kawin kontrak di puncak


Turis yang berasal dari Timur Tengah itu terdiri dari beraneka macam profesi dan tingkatan ekonomi. Ada yang hanya karyawan swasta, pengusaha hingga tentara. Diantara mereka juga banyak yang membawa keluarganya untuk sekedar berlibur dan menghabiskan uang di daerah yang berhawa sejuk ini.

Pada waktu seperti ini, warga sekitar cisarua menyebut dengan istilah Musim Arab. Tentu saja hampir semua warga disana menyambut datangnya para turis asal timur tengah tersebut dengan tangan terbuka, apalagi bagi para pemilik Villa di wilayah tersebut. Karena bisa dipastikan kehadiran turis-turis ini secara otomatis memberikan keuntunga materil bagi warga sekitarnya. Tak hanya para pemilik Villa, warga yang lainnya pun mendapatkan penghasilan yang lumayan besar selama musim Arab ini.

Selain untuk berlibur, banyak juga dari para turis Timur Tengah yang datang ke wilayah Puncak ini yang melakukan kencan dengan wanita pribumi. Tapi karena dinegara asal mereka aturan agama masih cukup dihormati, walaupun mereka berkencan dengan wanita pribumi, tetap memperhatikan urusan halal atau tidak.

Dari sinilah fenomena kawin kontrak ini muncul. Yaitu untuk melegalkan urusan birahi antara pria asal timur tengah dengan wanita pribumi. Karena mereka tidak mau hubungan mereka dianggap Zina, merekapun melakukan prosesi pernikahan sebagaimana di sahkan dalam agama.

Dari keterangan seorang warga yang sering dimintai jasa untuk menyiapkan amil yang menikahkan, memang hal itu benar adanya. Biasanya pria asal timur tengah memberikan mahar sekitar 2,5 sampai 3 juta rupiah kepada pihak wanita, dengan jasa amil yang menikahkan dan di hadiri oleh saksi, maka mereka sudah sah untuk melakukan hubungan suami istri tanpa harus takut akan terkena dosa, tanpa mereka tahu kalau amil yang menikahkan mereka sebenarnya adalah amil palsu, dengan bayaran yang cukup murah yaitu hanya 250 ribu rupiah.

Sebetulnya kasus amil palsu ini tidak semuanya terjadi, kasus ini hanya terjadi dalam keadaan terdesak, misalnya saja bila ada orang arab datang malam-malam dan minta dikawinkan saat itu juga, karena ingin berkencan dengan wanita pribumi. Terpaksa mereka mengakali dengan mendatangkan amil palsu, siapapun bisa saja menjadi amil palsu, bahkan tukang ojek pun pernah dijadikan amil dadakan.

Praktek kawin kontrak ini memang sudah menjadi rahasia umum di wilayah puncak, akan tetapi sulit untuk membuktikan kebenaran praktek kawin kontrak tersebut. Praktek kawin kontrak ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Mungkin karena perkawinan seperti ini tidak pernah memiliki bukti administrasi atau surat apapun yang dapat dijadikan bukti, jadi sulit dibuktikan secara hukum.

Umumnya sebagian besar turis asal Timur Tengah yang datang berlibur ke kawasan puncak ini, bukan dari kalangan biasa. Rata-rata mereka tersebut adalah orang yang cukup tinggi status sosial dinegara asalnya.

Diantara para turis arab yang datang tersebut, ada dari kalangan karyawan swasta, dari kalangan pengusaha, pegawai pemerintahan, ada juga dari kalangan Atlit bahkan hingga dari kalangan tentara juga banyak yang datang berlibur ke kawasan puncak. Dari para turis tersebut, tentu saja beberapa diantara mereka  melakukan kawin kontrak dengan wanita pribumi.

Yahh...Entah sampai kapan fenomena kawin kontrak ini terus berjalan, tanpa ada seorangpun yang bisa mengungkapkan bukti-bukti yang bisa dipakai dalam urusan hukum.Padahal secara kasar ini termasuk prostitusi juga, hanya saja terkesan di Legalkan.

Semoga saja  aparat terkait di kabupaten Bogor bisa menemukan solusi terbaik untuk permasalahan Kawin Kontrak ini.

Belum ada Komentar untuk "Fenomena Kawin Kontrak Turis Timur Tengah di Puncak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel